Anti malaria Dari Kulit Batng Cempedak

berdasarkan informasi etnobotanik dari wilayah papua tim fakultas farmasi universitas airlangga,surabaya,mengembangkan obat antimalaria dari ekstrak kulit batang cempedak.riset yang dimulai sekitar 10 tahun yang lalu itu menghasilkan tablet fitofarmaka yang sinergis dengan kombinasi obat anti malaria lainnya.
antimalaria dari kulit batang cempedak (artocarpus champeden spreng)merupakan kearifan lokal penduduk papua sebab,pengetahuan manfaat kulit batang cempedak sebagai antimalaria tersebar di papua.
dengan mengembangkan riset farmakologi dengan mengekstrak kulit batang cempedak dan mencampurkan dengan etanol 80 persen.ekstrak lalu diujikan pada hewan coba mencit yang diinfeksi parasit malaria plasmodium berghei.
hasilnya,ekstrak itu mampu menghambat perkembangan parasit malaria sebesar 80 persen.riset dilanjutkan dengan senyawa marker(penanda) pada kulit batang cempedak,dari kulit batang cempedak ,tim menemukan senyawa aktif morachalkon A.
cempedak ada dimana-mana di indonesia.waktu petik dan lokasinya juga menentukan kandungan senyawa aktif batangnya.ekstrak kulit batang cempedak menjadi salah satu pilihan meskipun saat ini belum bisa diproduksi secara massal.obat anti malaria ini bisa diproduksi secara massal pada 2014.
obat antimalaria kulit batang cempedak menunjukkan kekayaan manfaat dari keanekaragaman hayati yang ada di indonesia.di seluruh dunia di perkirakan sampai saat ini malaria mampu menjangkiti 300juta penduduk setiap tahun.dari jumlah ini,2-4juta penduduk tiap tahun meninggal dunia akibat malaria.